Makalah Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS)
Nama :
Ratna Puspita Sari
201310410311062
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013/2014
Kata Pengantar
Alhamdulillahirabbilalamin,
banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala
puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”Instalasi
Farmasi Rumah Sakit”.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar.
Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar.
Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Malang desember 2013
Penyusun
Ratna Puspita Sari
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik
secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Rumah sakit yang merupakan
salah satu dari sarana kesehatan, merupakan rujukan pelayanan kesehatan dengan
fungsi utama menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan
pemulihan bagi pasien (Depkes RI, 2004). berikut akan dibahas mengenai Makalah
tentang Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS).
B. Tujuan
Untuk mengetahui rumah sakit yang memiliki pelayanan kesehatan yang baik
bagi pasien
C. Rumusan Masalah
Meneliti kesehatan secara fisik, mental, spiritual maupun sosial, yang di
dukung oleh pelayanan rumah sakit.
D. Metodologi
Melakukan penelitian pada rumah sakit, serta menggunakan buku pedoman saat
akan melakukan penelitian.
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS)
Instalasi
Farmasi Rumah
Sakit adalah
suatu bagian/unit/divisi atau fasilitas dirumah sakit, tempat penyelenggaraan
semua kegiatan pekerjaan kefarmasian yang ditujukan untuk keperluan rumah sakit
itu sendiri (Siregar dan Amalia, 2004). Instalasi Farmasi Rumah Sakit dikepalai
oleh seorang apoteker dan dibantu oleh beberapa orang apoteker yang memenuhi
persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan merupakan tempat
atau fasilitas penyelenggaraan yang bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan
serta pelayanan kefarmasian (Siregar dan Amalia, 2004).
B. Tugas dan Fungsi Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS)
Berdasarkan
Kepmenkes No. 1197/MENKES/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah
Sakit, tugas pokok farmasi Rumah Sakit adalah sebagai berikut:
a. Melangsungkan pelayanan farmasi yang
optimal
b. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan
farmasi profesional berdasarkan prosedur kefarmasian dan etik profesi
c. Melaksanakan Komunikasi, Informasi
dan Edukasi (KIE)
d. Memberi pelayanan bermutu melalui
analisa, dan evaluasi untuk meningkatkan mutu pelayanan farmasi
e. Melakukan pengawasan berdasarkan
aturan-aturan yang berlaku
f. Menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan di bidang farmasi
g. Mengadakan penelitian dan
pengembangan di bidang farmasi
h. Memfasilitasi dan mendorong
tersusunnya standar pengobatan dan formularium rumah sakit.
Fungsi farmasi rumah sakit yang
tertera pada Kepmenkes No. 1197/MENKES/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan
Farmasi di Rumah Sakit adalah sebagai berikut:
a. Pengelolaan Perbekalan Farmasi
b. Pelayanan Kefarmasian dalam Penggunaan Obat dan
Alat Kesehatan
C. Struktur Organisasi Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS)
Menurut
Kepmenkes Nomor 1197/MENKES/SK/X/2004 tentang standar Pelayanan Farmasi di
Rumah Sakit. Struktur organisasi minimal di Instalasi Farmasi Rumah Sakit yaitu
:
a. Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit
b. Administrasi Farmasi
c. Pengelolaan perbekalan farmasi
d. Pelayanan farmasi klinik
e. Manajemen mutu
Gambar 2 Pelayanan Rumah Sakit UMMD. Pengelolaan Pembekalan Farmasi
Menurut
Kepmenkes No. 1197/MENKES/SK/X/2004, fungsi pelayanan farmasi rumah sakit sebagai pengelola perbekalan farmasi
dimulai dari pemilihan, perencanaan, pengadaan, produksi, penerimaan,
penyimpanan, dan pendistribusian, pengendalian, penghapusan, administrasi dan
pelaporan serta evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan.
No
|
Pengelolaan
Pembekalan Farmasi
|
Penjelasan
|
1.
|
Pemilihan
|
Merupakan proses kegiatan sejak
dari meninjau masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit, identifikasi
pemilihan terapi, bentuk dan dosis, menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat
esensial, standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat.
|
2.
|
Perencanaan
|
Merupakan proses kegiatan dalam
pemilihan jenis, jumlah, dan harga perbekalan farmasi yang sesuai dengan
kebutuhan dan anggaran, untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan
metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar-dasar perencanaan yang telah
ditentukan antara lain konsumsi, epidemiologi, kombinasi metode konsumsi dan
epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia. Pedoman perencanaan
berdasarkan DOEN, formularium rumah sakit, standar terapi rumah sakit,
ketentuan setempat yang berlaku, data catatan medik, anggaran yang tersedia,
penetapan prioritas, siklus penyakit, sisa persediaan,data pemakaian periode
yang lalu, dan rencana pengembangan.
|
3.
|
Pengadaan
|
Merupakan kegiatan untuk
merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui, melalui
pembelian secara tender (oleh panitia pembelian barang farmasi) dan secara
langsung dari pabrik/distributor/pedagang besar farmasi/rekanan, melalui
produksi/pembuatan sediaan farmasi (produksi steril dan produksi non steril),
dan melalui sumbangan/droping/hibah.
|
4.
|
Produksi
|
Merupakan kegiatan untuk
merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui, melalui
pembelian secara tender (oleh panitia pembelian barang farmasi) dan secara
langsung dari pabrik/distributor/pedagang besar farmasi/rekanan, melalui
produksi/pembuatan sediaan farmasi (produksi steril dan produksi non steril),
dan melalui sumbangan/droping/hibah.
|
5.
|
Penerimaan
|
Merupakan kegiatan untuk menerima
perbekalan farmasi yang telah diadakan sesuai dengan aturan kefarmasian,
melalui pembelian langsung, tender, konsinasi atau sumbangan. Pedoman dalam
penerimaan perbekalan farmasi yaitu pabrik harus mempunyai sertifikat
analisa, barang harus bersumber dari distributor utama, harus mempunyai
material safety data sheet (MSDS), khusus untuk alat kesehatan/kedokteran
harus mempunyai certificate of origin, dan expire date minimal 2 tahun.
|
6.
|
Penyimpanan
|
Merupakan kegiatan pengaturan
perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan menurut bentuk sediaan
dan jenisnya, suhu dan kestabilannya, mudah tidaknya meledak/terbakar, dan
tahan/tidaknya terhadap cahaya, disertai dengan sistem informasi yang selalu
menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan.
|
7.
|
Pendistribusian
|
Merupakan kegiatan mendistribusikan
perbekalan farmasi di rumah sakit untuk pelayanan individu dalam proses
terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan
medis. Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh
pasien dengan mempertimbangkan:
a. Efisiensi dan efektifitas sumber
daya yang ada
b. Metode sentralisasi atau
desentralisasi
c. Sistem floor stock, resep
individu, dispensing dosis unit atau kombinasi
|
Gambar 5 Apotek UMM Kampus 2
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan
Apapun dan
bagaimanapun, Rumah Sakit merupakan tempat yang tepat orang -orang yang
mengalami gangguan kesehatan, baik jiwa, fisik dan lainnya. walaupun ada sistem
perawatan rumah yang dilakukan oleh sebahagian orang, namun tetap saja tidak maksimal
jika dibandingkan dengan sistem perawatan yang telah dilakukan di setiap Rumah
Sakit.
B. Saran
Jika ingin berobat ke rumah sakit, bagi yang tidak
mempunyai biaya pilihlah rumah sakit yang menerima askes, agar dapat membantu
pengobatan yang akan dilakukan. Memilih rumash sakit yang memiliki fasilitas
yang memadai dan pelayanan yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar